Rabu, 23 November 2011

Mendaur Ulang Sampah


Lingkungan yang asri adalah idaman setiap orang. Lingkungan
yang sehat adalah hak setiap insan. Tidak satupun makhluk hidup
di dunia ini rela tempat hidupnya dikotori (dicemari). Namun apa
yang terjadi sekarang ini?
Harapan untuk hidup sehat hanyalah harapan, jika tidak diimbangi
dengan perilaku yang ramah lingkungan.
Gaya hidup yang tidak bersahabat dengan alam, sehingga akan
menimbulkan banyak sampah dengan begitu pencemaranpun tak
terhindarkan. Baik pencemaran tanah, air maupun udara.
Sampah merupakan masalah yang tak akan ada habisnya, karena
selama kehidupan ini masih ada. Maka sampah pasti akan selalu
diproduksi.
Produksi sampah sebanding dengan bertambahnya jumlah
penduduk. Semakin bertambah banyak jumlah penduduk, semakin
meningkatlah produksi sampah.
Sampah, seringkali dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu,
baik pandangan hingga kesehatan. Ada berbagai macam sampah
yang antara lain berupa limbah padat maupun limbah cair.
Apa yang dapat kita lakukan? Pertanyaan sederhana, namun
memiliki jawaban yang sangat rumit, karena memiliki konsekuensi
untuk merubah gaya hidup.
Daur ulang mempunyai pengertian sebagai proses menjadikan bahan bekas atau sampah menjadi menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali. Dengan proses daur ulang, sampah dapat menjadi sesuatu yang berguna sehingga bermanfaat untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru. Manfaat lainnya adalah menghemat energi, mengurangi polusi, mengurangi kerusakan lahan dan emisi gas rumah kaca dari pada pada proses pembuat barang baru.
Daur ulang yang merupakan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle) dan dapat dilakukan pada sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, maupun barang elektronik.
Daur ulang adalah sesuatu yang luar biasa yang bisa didapatkan dari sampah. Sebagai contoh, proses daur ulang alumunium diyakini mampu menghemat energi hingga 95 persen dan mengurangi polusi udara hingga lebih dari 90 persen dibandingkan proses pembuatan alumunium dari bahan mentah (bijih tambang).

Lambang daur ulang yang berlaku secara internasional


Proses atau Tahapan Daur Ulang. Berikut ini merupakan tahap-tahap dari kegiatan daur ulang yang dapat sobat lakukan:
  • Mengumpulkan; yakni mencari barang-barang yang telah di buang seperti kertas, botol air mineral, dus susu, kaleng dan lain-lainya.
  • Memilah; yakni mengelompokkan sampah yang telah dikumpulkan berdasarkan jenisnya, seperti kaca, kertas, dan plastik.
  • Menggunakan Kembali; Setelah dipilah, carilah barang yang masih bisa digunakan kembali secara langsung. Bersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
  • Mengirim; Kirim sampah yang telah dipilah ke tempat daur ulang sampah, atau menunggu pengumpul barang bekas keliling yang akan dengan senang hati membeli barang tersebut.
  • Lakukan Daur Ulang Sendiri; Jika mempunyai waktu dan ketrampilan kenapa tidak melakukan proses daur ulang sendiri. Dengan kreatifitas berbagai sampah yang telah terkumpul dan dipilah dapat disulap menjadi barang-barang baru yang bermanfaat.

Yang paling penting, semua orang dapat berpartisipasi dalam proses daur ulang. Paling tidak pada dua tahap (proses) awal daur ulang yakni mengumpulkan dan memilah sampah yang dapat dilakukan setiap saat. Jadi, tunggu apa lagi?.
Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi.
Salah satu usaha daur ulang adalah daur ulang pada produk berbahan kaca. Banyak cara yang digunakan oleh para pengrajin untuk memanfaatkan kaca-kaca bekas sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan. Salah satunya adalah benda seni berupa kerajinan gelas dari bahan pecahan kaca. Selain terkesan mewah, bentuknya yang unik akan menarik para konsumen. Ini bisa menjadi peluang bisnis yang cukup menggiurkan dengan kerajinan berbahan baku pecahan kaca.
Bahan yang dibutuhkan adalah pecahan kaca atau pecahan botol bekas, toples bekas dan apa saja yang berbahan kaca. Bahan baku tersebut dibersihkan dari bahan kontaminan, dicuci hingga bersih dan dilebur dalam tungku pemanas bersuhu 1.500 derajat Celcius selama 24 jam. Setelah benar-benar meleleh, selanjutnya kaca itu dibentuk sesuai dengan keinginan. Dapat juga dipakai sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30% material kaca daur ulang. Proses lainnya yang juga bisa dilakukan adalah bahan kaca yang sudah didapat dilakukan pemotongan dan dimodifikasi sesuai desain yang diinginkan misalnya dalam bentuk mainan maupun kerajinan.


0 komentar:

Jumat, 04 November 2011

Buanglah sampah pada tempatnya dan sesuai jenisnya

Selamat malam Sahabat Lentera :)



"Buanglah sampah pada tempatnya" itulah kalimat yang tenar untuk menjaga kebersihan, tetapi apakah kita dan termasuk saya taat pada kalimat itu ? banyak alasan untuk kita mengelak kenapa kita tidak buang sampah pada tempatnya, mereka bilang "tempat sampahnya engga ada nih !", " ahh elah entar juga ada yang bersihin !", "ntar bersihinnya nunggu ada kegiatan gotong royong" dan banyak lainnya. Saya punya pengalaman berharga pada saat masih duduk di kelas 5 SD dalam menjaga kebersihan tepatnya tidak membuang sampah sembarangan.
ketika itu saya dan kedua kakak saya yang akan pulang dari suatu tempat perbelanjaan, menyempatkan untuk membeli dahulu sedikit minuman dan gorengan untuk diperjalanan dan dinikmati diangkutan umum, singkatnya, pada saat makanan dan minuman semua itu habis, saya melihat kakak saya yang satu itu memasukan semua sampahnya itu kedalam tasnya, saya heran dan langsung bicara, "jorok ! sampah koq dimasukin ke tas !!??", kakak saya tersebut tidak menjawab sepatah kata pun. saya masih heran kenapa sampah itu disimpan ? Sesampainya dirumah barulah kakak saya tersebut mengeluarkan sampah makanan dan minuman tersebut, lalu membuangnya ketempat sampah yang ada di rumah kami, disitulah saya mengerti apa yang dilakukan kakak saya dalam menjaga kebersihan, sampai sekarang pun saya masih menerapkan cara itu jika tidak ada tempat sampah disekitar kita.

KEEP IT AND THROW IT AT RIGHT PLACE !
Itu sedikit cerita dari saya :)
tapi tahukah Sahabat Lentera fungsi dari gambar di bawah ini ??


apakah ada hubungannya dengan Video di bawah ini ??


setelah kita lihat video diatas, kita semua pasti berpikir, disana ada hubungan antara gambar tong sampah warna-warni itu dengan video tersebut. kita pasti akan meringankan pekerjaan mereka tersebut jikalau kita selalu membuang sampah pada tempatnya dan membuang sampah sesuai jenisnya. dan banyak sisi positif lainnya jika kita mengerti maksud dari tong sampah berwarna-warni tersebut.


















0 komentar:

Bahan Bakar dari Sampah Plastik buatan pelajar Indonesia


BAHAN BAKAR PLASTIK



Perusahaan Asing tengah melakukan rancangan pengolahan sampah di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Menurut rencana sampah itu akan diolah menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) berupa bensin dan solar.

Kepala Dinas (Kadis) Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Samarinda, Marwansyah di Samarinda, menjelaskan, pemaparan sudah dilakukan oleh perusahaan itu, namun untuk perjanjian belum dilakukan karena saat ini masih dilakukan studi kelayakan.

"Jika dalam studi kelayakan ini ada kecocokan, dan Samarinda layak dibangun pabrik pengolah sampah menjadi BBM, maka selanjutnya dilakukan perjanjian kerja sama, atau MoU oleh kedua belah pihak," ujarnya, seperti yang dilansir tvOne, Kamis 1 Juli 2010.

Marwansyah mengatakan, saat ini produksi sampah yang dihasilkan dari penduduk Samarinda rata-rata 1.200 meter kubik perhari. Dari jenis itu, akan dipilah sampah kering dan sampah basah, karena yang bisa diolah menjadi BBM adalah sampah dari plastik.

Sampah plastik selama ini kerap menjadi masalah di sejumlah kota besar. Selain tak bisa terurai dan sulit dikelola, sampah jenis ini juga dapat mencemari tanah. Perlu waktu ratusan tahun untuk membuat sampah plastik terurai.

Kalaupun plastik bisa terurai, namun partikel-partikel plastik malah akan meracuni tanah. Sedangkan jika plastik dibakar, justru akan menghasilkan asap yang berbahaya bagi pernapasan manusia.

Di Korea, sampah plastik sudah diolah menjadi solar dan bensin. Untuk pengolahannya, dari 23 ton sampah plastik itu sudah bisa menghasilkan 30 ribu liter solar.

Cara yang ditempuh untuk menghasilkan BBM dari plastik adalah, sampah plastik diolah dan dipanaskan hingga suhu 450 derajat celcius. Cara memanaskan menggunakan alat bernama Recycle Oil Machine.

Dari hasil pemanasan tersebut didapatkan minyak berupa 60 persen solar dan 40 persen bensin. Bila digunakan untuk bahan bakar kendaraan jenis bensin, kualitas plastik olahan belum bagus. Namun kualitas solarnya jauh lebih baik. Bahkan di Korea sudah dipakai untuk kendaraan.

Menurut Marwansyah, pengolahan sampah plastik menjadi minyak adalah salah satu solusi yang baik di Kota Samarinda, pasalnya selama ini produksi sampah yang begitu besar menjadikan masalah tersendiri bagi lingkungan.

"Dari 1.200 sampah ternyata berpotensi menghasilkan sekitar 10 ribu liter BBM setelah dipilah. Potensi ini tentu membanggakan. Kami berharap agar rencana ini bisa terwujud sehingga masyarakat lokal juga bisa diberdayakan menjadi tenaga kerja," katanya lagi.



Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Kimia, Madiun, Jawa Timur mengubah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM). Hasil penguraian limbah plastik ini dikenal dengan minyak plastik.

Kepala SMKN 3 Madiun, Sulaksono Tavip Rijanto mengatakan, kualitas minyak plastik setingkat lebih tinggi dibanding minyak tanah. Namun masih di bawah bensin. Minyak plastik ini baru bisa digunakan untuk bahan bakar kompor dan lampu.

Menurut Sulaksono, penelitian soal minyak plastik ini dipicu keprihatinan akan menumpuknya limbah plastik di sekitar sekolah dan harga BBM yang terus merangkak naik.

“Kita tahu pasti bahwa asap itu mengandung racun. Asap dari plastik. Kita tidak terbuang sama sekali. Asap tidak keluar sama sekali. Justru dari asap itulah maka plastik bisa keluar cairannya itu. Embunnya itu. Jadi hasil penguapan itu akan jadi minyak,” papar Sulaksono.




Minyak plastik ini diolah melalui proses penyulingan dengan menggunakan alat sederhana berupa tabung gas 3 kilogram untuk membakar limbah plastik. Uap hasil pembakaran ditampung dalam tabung kaca. Hasil pengembunan itu menjadi minyak dan bisa digunakan untuk pengganti alternatif BBM yang ramah lingkungan.

Saat ini, murid-murid SMKN 3 Madiun terus melakukan penelitian untuk mengubah limbah plastik menjadi pengganti bensin.


Limbah plastik dengan volume sebanyak tabung gas elpiji 3 kg setelah diproses bisa menghasilkan 1 liter bahan bakar setara minyak tanah dan 500 mililiter setara bensin. Rencananya penelitian tersebut akan diikutkan lomba tingkat nasional di Jakarta 28 Februari 2011. Seorang pelajar menjernihkan bahan bakar yang diproses dari limbah plastik di SMKN 3 Kota Madiun, Jatim

1 komentar:

Banner iskaruji dot com
Lentera Informasi 2011. Diberdayakan oleh Blogger.